Selasa, 02 Desember 2008

Keutamaan Mengajarkan Ilmu Qur’an & Hadist


Setelah sebelumnya kita bahas wajibnya mencari ilmu Qur’an Hadist serta keutamaan mengkaji Qur’an dan Hadist, sekarang kita bahas dalil mengenai keutamaan mengajarkan ilmu. Bahwa pada dasarnya orang yang mengajarkan maupun orang yang menerima ajaran ilmu Qur’an dan hadist itu sama pahalanya. “Alalimu walmutaalimu sarikani fil ajri” begitu disebutkan dalam hadist. Hanya bedanya orang yang mengajarkan di surga nanti diberikan mahkota yang berkilau dan bersinar seperti bulan. Sedangkan yang menerima ilmu atau yang diajar ilmu diberikan mahkota segemerlap bintang.


Dibawah ini adalah beberapa dasar dalil keutamman orang yang mau mengajarkan ilmu Al-Qur’an dan Al-Hadist. Semoga menjadikan semangat dan dasar bagi kita untuk rajin dan terus mencari ilmu yang kemudian mampu untuk menyampaikannya kembali walaupun hanya satu ayat.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ اْلإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
رواه مسلم

Dari Abu Huroiroh : Sesungguhnya Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Ketika seorang manusia meninggal dunia, putuslah amalnya kecuali pada 3 perkara, yaitu shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anaknya yang sholih yang mendoakan kepadanya !”. (HR Muslim)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ أَوْ مُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لإِبْنِ السَّبِيلِ بنَاَهُ أَوْ نَهَرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ
رواه ابن ماجه 242

Dari Abu Huroiroh berkata : Bersabda Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa Sallam : “Sesungguhnya sebagian dari apa-apa yang menyusul kepada orang beriman, dari sebagian amalan dan kebaikan-kebaikannya, setelah kematiannya adalah ilmu yang dia ajarkan dan dia sebarkan, anak-anak sholih yang dia tinggalkan, Mushaf (Al Quran) yang dia waritskan, masjid yang dia bangun, rumah untuk Ibnu Sabil yang dia bangun, sungai yang dia alirkan (untuk kepentingan masyarakat) dan shodaqoh yang dia keluarkan semasa sehatnya dan semasa hidupnya. (Amalan-amalan itu) akan menyusul kepadanya setelah kematiannya !” (HR Ibnu Majah 242)

Tidak ada komentar: