Selasa, 26 April 2011

Doa Doa Dalam Al Quran


















رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. dan Sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaKu, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaKu, niscaya aku akan Termasuk orang-orang yang merugi." QS Al Hud : 47


رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Ya Tuhan Kami, Kami telah Menganiaya diri Kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni Kami dan memberi rahmat kepada Kami, niscaya pastilah Kami Termasuk orang-orang yang merugi. QS. Al A’raf 23


رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلا تَبَارًا

Ya Tuhanku! ampunilah Aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahKu dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan". QS Nuh 28


رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

"Ya Tuhan Kami terimalah daripada Kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui". QS Al Baqarah : 127


رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku. QS Ibrahim 40


رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ -وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الآخِرِينَ -وَاجْعَلْنِي مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ

"Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku Hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,dan Jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) Kemudian,dan Jadikanlah aku Termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan, QS Asy Syua'raa'


رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ -رَبَّنَا لا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

"Ya Tuhan Kami hanya kepada Engkaulah Kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah Kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah Kami kembali." "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan Kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. dan ampunilah Kami Ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". QS Al Mumtahanah 4-5


رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

"Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". QS An Naml 19


رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". QS Ali Imran 38


رَبِّ لا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ

"Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah waris yang paling Baik QS Al Anbiyaa’ 89


أَنْ لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

"Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim." QS Al Anbiyaa’ 87


رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku, QS Thaahaa 25-28


رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي

"Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku telah Menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku". QS Al Qashash 16


رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ

Ya Tuhan Kami, Kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah Kami ikuti rasul, karena itu masukanlah Kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)". QS Ali Imran 53


رَبَّنَا لا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan Kami sasaran fitnah bagi kaum yang'zalim, QS Yunus 85-86


رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Ya Tuhan Kami, ampunilah dosa-dosa Kami dan tindakan-tindakan Kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian Kami, dan tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir". QS Ali Imran 147


رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

"Wahai Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada Kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi Kami petunjuk yang Lurus dalam urusan Kami (ini)." QS Al Kahfi 10


رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ

"Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. dan aku berlindung (pula) kepada Engkau Ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku." QS Al mukminun 97-98


رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ

"Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah pemberi rahmat yang paling baik." QS Al mukminun 118


سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

"Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali." QS Al Baqarah 285


رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

"Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir." QS Al Baqarah 286


رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ رَبَّنَا إِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لا رَيْبَ فِيهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُخْلِفُ الْمِيعَادَ

"Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan hati Kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada Kami, dan karuniakanlah kepada Kami rahmat dari sisi Engkau; karena Sesungguhnya Engkau-lah Maha pemberi (karunia)". "Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya". Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. QS Ali ‘Imran 8-9


رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلإيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الأبْرَارِ رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ

"Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, Maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", Maka Kamipun beriman. Ya Tuhan Kami, ampunilah bagi Kami dosa-dosa Kami dan hapuskanlah dari Kami kesalahan-kesalahan Kami, dan wafatkanlah Kami beserta orang-orang yang banyak berbakti. Ya Tuhan Kami, berilah Kami apa yang telah Engkau janjikan kepada Kami dengan perantaraan Rasul-rasul Engkau. dan janganlah Engkau hinakan Kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji." QS Ali ‘Imran 191-194


رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ

"Ya Tuhan Kami, Kami telah beriman, Maka ampunilah Kami dan berilah Kami rahmat dan Engkau adalah pemberi rahmat yang paling baik. QS Al Mukminun 109


رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

"Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. QS Al Furqan 73


رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا

"Ya Tuhan Kami, jauhkan azab Jahannam dari Kami, Sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal". Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. QS Al Furqan 65-66


رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang berserah diri". QS Al Ahqaf 15


رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

"Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." QS Al Hasyr 10


رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami telah beriman, Maka ampunilah segala dosa Kami dan peliharalah Kami dari siksa neraka," QS Ali Imran 16

IDOLA




Pengaruh lingkungan disekitar kita begitu hebatnya, baik itu secara langsung maupun tidak langsung sangat nyata kita rasakan, didalam mengidolakan orangpun anak anak kita khususnya harus perlu diperhatikan dan dinasehatkan supaya mengidolakan orang orang yang sholih yang betul betul menjadi qudwah (teladan) dalam kehidupannya.

Kekaguman kepada seseorang biasanya akan diikuti dengan meniru sikap, tingkah laku yang dikaguminya. Apabila yang ditiru ialah orang-orang yang sholih yang menjadi teladan maka keberuntungan kita. Namun apabila yang ditiru ialah kaum fasiq (suka berbuat dosa), kaum kafir, maka berarti musibah bagi kita.

Perhatikanlah sabda Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam tentang perilaku apa yang kiranya akan dilakukan oleh umat ini. Abu Said al-Khudri radhiyallahu anhu menyebutkan bahwa Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَتَتْبَعُنَّ سُنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا شِبْرًا وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ ، حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ تَبِعْتُمُوهُمْ » . قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى قَالَ « فَمَنْ »

“Sungguh kalian akan mengikuti (perlakuan) orang yang sebelum kalian, sejengkal sejengkal, dan sehasta demi sehasta, sehingga seandainya mereka masuk ke lubang biawak sekalipun tentu kalian tetap mengikuti mereka.” Kami bertanya : “Wahai Rosululloh, apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani?”. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa (kalau bukan mereka)?”

Padahal Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengancam dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam :

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Siapa saja yang menyerupakan diri dengan suatu kaum maka ia termasuk dari kaum itu.”

Perhatikanlah apa yang dikisahkan oleh seorang sahabat yang mulia, Anas bin Malik radhiyallahu anhu. Suatu saat dia pernah berkata: “Datanglah seorang laki-laki kepada Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bertanya: “Wahai Rosululloh, kapan kiranya akan tegak hari kiamat?” Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apa yang telah kau persiapkan untuk menyambut kiamat?” Dia menjawab: “Kupersiapkan kecintaanku kepada Alloh dan kepada Rosul-Nya”. Lalu beliau pun bersabda:

فَإِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ

“Sesungguhnya kau akan bersama siapa yang kau cinta.”

Kemudian Anas radhiyallahu anhu mengatakan : “Kami (para sahabat) tidaklah pernah merasa gembira setelah keislaman kami dengan kegembiraan sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Sesungguhnya kau akan bersama siapa yang kau cinta”. Anas radhiyallahu anhu pun mengatakan, “Aku mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, Abu Bakar, dan Umar. Aku berharap bisa bersama mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka”.

Bila seseorang akan dikumpulkan bersama siapa yang dipuja dan dicinta, maka bagaimana kiranya nasib orang-orang yang mencinta dan mengagungkan kaum fasik dan orang-orang kafir lagi durhaka ?

Semoga manfaat dan barokah.

Senin, 11 April 2011

Jenggot; Antara Sunnah Dan Bid’ah


Pendahuluan
Memanjangkan jenggot/janggut seolah-olah telah menjadi trend atau ciri has bagi kelompok-kelompok islam tertentu, antara lain; Jamaah tabligh, tariqat Tasawuf, Salafi, serta kelompok-kelompok islam radikal/ teroris seperti al-Qaedah dan Jamaah Islamiah, bahkan ada diantara mereka (dengan berdalil pada apa yang menjadi kebiasaan Abdullah bin Umar r.a.) ada yang mewajibkan memanjangkan jenggot dengan batas minimal satu kepal, artinya; jika si pemilik jenggot menggenggam jenggotnya maka dia hanya dibolehkan memotong yang melebihi genggaman tangannya sedangkan lebih pendek dari itu maka haram hukumnya.

Benarkah memanjangkan jenggot merupakan kewajiban untuk setiap muslim lelaki, apakah hukumnya bagi lelaki muslim yang tidak memanjangkan jenggot ? untuk mengetahui jawaban yang benar maka kita merujuk pada dalil-dalil yang shahih.
Mereka yang “mewajibkan jenggot” menyandarkan keyakinannya pada dalil di bawah ini dan yang sejenisnya;

عَنِ ‏ابْنِ عُمَرَ ‏عَنِ النَّبِيِّ ‏صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏قَالَ‏ خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ وَفِّرُوا اللِّحَى وَأَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَكَانَ ‏ابْنُ عُمَرَ‏ ‏إِذَا حَجَّ أَوِ اعْتَمَرَ قَبَضَ عَلَى لِحْيَتِهِ فَمَا فَضَلَ أَخَذَهُ. رواه البخاري: كتاب اللباس

Dari Ibnu Umar, dari Nabi s.a.w. beliau bersabda; selisihilah orang-orang musyrik; panjangkanlah jenggot dan potonglah kumis, dan ibnu Umar ketika haji atau umrah menggenggam jenggotnya kemudian dia potong jenggot yang lebih (dari kepalan tangannya). HR. al-Bukhari K. Libas

Jika kita perhatikan pada perintah Nabi di atas menggunakan kaidah ilmu ushul fiqh; maka kita jumpai adanya illat (sesuatu yang menjadi sebab/syarat) bagi perintah memanjangkan jenggot tersebut, yaitu; selisihilah orang-orang musrik. Sedangkan trend/kebiasaan orang-orang musyrik di zaman Rasulullah s.a.w. sangat berbeda dengan orang musyrik di zaman sekarang.
Di zaman Nabi s.a.w. musyrik yang dimaksud adalah orang-orang kafir Qurais dan orang-orang majusi yang pada waktu itu trendnya tidak memanjangkan jenggot, akan tetapi umat Islam saat ini menghadapi jenis orang musyrik lebih kompleks dengan bermacam-macam trend, bahkan untuk saat ini memanjangkan jenggot justru bisa menyamai orang musyrik, sebab diantara mereka juga ada yang “mewajibkan” jenggot diantaranya; yahudi orthodox, kaum sing/sikh, penganut konghucu dan lain-lain.
Antara Jenggot Dengan Keberagaman Manusia
Islam adalah agama “rahmatan lil alamin”, dan Nabi Muhammad s.a.w. di utus untuk semua umat manusia yang beraneka ragam keadaannya; warna kulit, bentuk badan juga jumlah rambut yang tumbuh di tubuh (ada yang lebat dan ada yang jarang-jarang) dan lain-lain, Allah s.w.t. tidak memaksakan manusia harus seragam/sama dalam semua hal dengan orang Arab tempat asal Rasulullah s.a.w.; dimana orang lelaki Arab secara alami/natural pada umumnya di sekitar wajahnya tumbuh rambut/jenggot tebal sehingga memang sesuai untuk memanjangkan jenggot, hal ini berbeda dengan sebagian besar kaum lelaki bangsa melayu yang wajahnya cenderung jarang ditumbuhi rambut sehingga kurang sesuai untuk memanjangkan jenggot sebab terkadang yang tumbuh hanya dua tiga helai jenggot saja. Allah s.w.t. menghendaki dan mewajibkan keseragaman manusia hanya dalam urusan aqidah Dinul Islam, sedangkan di luar itu Allah sebagai sang Khaliq mengakui dan memberi kebebasan atas keberagaman manusia dengan firmanNya;


يأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوباً وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُواْ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ. سورة الحجرات ١٣

Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya kamu berta’aruf (berkenal-kenalan dan saling memahami atas perbedaan masing-masing). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang yang lebih taqwa di antara kamu, (bukan yang lebih keturunan atau bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya (akan keadaan dan amalan kamu). QS al-Hujurat 13
Mereka (yang menganggap wajib) mengatakan; Nabi s.a.w telah perintah dan sesuatu kalau sudah menjadi perintah Nabi berarti hukumnya adalah wajib, benarkah demikian ? jawabnya; tidak semua dalil dalam al-Qur’an dan al-Hadits yang berbentuk perintah itu berarti wajib.
Sudah menjadi kesepakatan ulama’ bahwa; kalimat dalam al-Qur’an yang berbentuk fiil amr (perintah) terbagi menjadi dua; amr lilwajib perintah yang wajib dikerjakan, dan satu lagi amr lil ibah/mubah; perintah tapi maksudnya adalah untuk membolehkan
Amr wajib adalah perintah yang jika ditaati akan diganjar dengan surga sebaliknya jika tidak ditaati maka ancamannya adalah neraka, sedangkan amr mubah hanya untuk membolehkan suatu perbuatan sebagai solusi dari Allah atas perkara yang dianggap belum jelas kedudukan hukumnya seperti perintah agar selepas shalat jumat semua agar bubar dan mencari rizki;

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاَةُ فَانتَشِرُواْ فِي الأَرْضِ وَابْتَغُواْ مِن فَضْلِ اللهِ وَاذْكُرُواْ اللهَ كَثِيراً لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ. سورة الجمعة ١٠
Kemudian setelah selesai sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah dari keutamaan Allah (rizki), serta ingatlah akan Allah banyak-banyak (dalam segala keadaan), supaya kamu berjaya (di dunia dan di akhirat). QS. Al-Hujurat; 11

Jika kita terpaku dengan kata fantasyiru (maka menyebarlah) dengan kaidah wajibnya jenggot maka tentu orang yang setelah shalat jumat hanya berdiam di masjid atau tidur di rumah atau apapun yang dilakukan selain menyebar dimuka bumi mencari rizki berarti mereka semua itu telah berdosa sebab telah melanggar/tidak taat terhadap perintah Allah. Atau kalau kita memamami firman Allah surat an-Nisa ayat 3 dengan “konsep jenggot” maka orang lelaki yang tidak berpoligami (menikah lebih dari satu istri) juga berdosa karena ayat tersebut berbunyi;

فَانكِحُواْ مَا طَابَ لَكُمْ مِّنَ النِّسَآءِ مَثْنَى وَثُلاَثَ وَرُبَاعَ. سورة النساء ٣
Maka berkahwinlah dengan sesiapa yang kamu berkenan dari perempuan-perempuan ; dua, tiga atau empat. QS. An-Nisa’; 3
Dalam tinjauan ilmu fiqh; sesuatu yang fardhu (wajib) itu sendiri masih terbagi dalam dua jenis, yaitu; fardu ain; kewajiban untuk semua umat islam yang telah balligh, dan fardu kifayah; kewajiban yang apabila salah satu dari umat islam telah mengerjakannya maka yang lain sudah tidak berkewajiban, contohnya kewajiban mengurusi jenazah sebenarnya adalah kewajiban orang islam terhadap saudaranya, nabi bersabda;

‏(عَنْ) ‏‏أَبِي هُرَيْرَةَ ‏‏رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ ‏سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ‏صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏يَقُولُ حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ خَمْسٌ رَدُّ السَّلاَمِ وَعِيَادَةُ الْمَرِيضِ وَاتِّبَاعُ الْجَنَائِزِ وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ وَتَشْمِيتُ الْعَاطِسِ. رواه البخاري: كتاب الجنائز

Abu Hurairah berkata; aku dengar Rasulullah s.a.w. bersabda kewajiban orang Islam terhadap orang Islam (yang lain) ada lima perkara; menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, mendatangi undangan dan mendoakan orang yang bersin. HR. al-Bukhari; K. Janaiz

Walaupun pada Hadits di atas Nabi bersabda kewajiban orang islam yang satu terhadap orang Islam yang lain akan tetapi bukan berarti bahwa orang yang tidak pergi mengantar jenazah sesama orang Islam dia telah berdosa, sebab kedudukan mengantar jenazah adalah fardhu kifayah, yang artinya; jika sudah ada yang melakukannya maka yang lain telah gugur kewajibannya.

Kesimpulan
Perbuatan memanjangkan jenggot bisa termasuk amal sunnah jika dilakukan dengan niat ingin itba’ sunnah Rasulullah s.a.w. (khususnya dalam masalah jenggot), dan memotong jenggot/tidak memanjangkan jenggot bukan dosa yang tercela, akan tetapi mewajibkannya adalah bid’ah yang diada-adakan, sebab Rasulullah s.a.w. tidak mewajibkannya, sebagai bukti, bahwa tidak ada dalil yang menjelaskan secara spesifik; pahala memanjangkan jenggot dan dosa atau azab bagi yang memotong atau tidak memanjangkan jenggot.
Ingatlah, bahwa; mewajibkan sesuatu yang Allah dan Rasulullah s.a.w. tidak mewajibkannya maka berarti membuat bid’ah yang sesat dalam Islam, sabda Rasulullah s.a.w.

إِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ ‏‏مُحَمَّدٍ ‏وَشَرُّ الأُمُورِ ‏مُحْدَثَاتُهَا ‏‏وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ وَكُلُّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ. رواه النسائي: كتاب صلاة العيدين
Sesungguhnya sebenar-benarnya cerita adalah kitab Allah (al-Qur’an) dan sebenar-benarnya tauladan adalah tauladan Muhammad s.a.w. dan sejelek-jeleknya perkara adalah perkara yang baru, dan setiap perkara yang baru adalah bid’ah dan setiap yang bid’ah adalah sesat dan setiap yang sesat adalah ke neraka. HR. an-Nasai; K. shalatul Idaian

By Ihsan Muhyiddin