Kamis, 15 Desember 2011


6 KONSEP DARI ALLAH DAN ROSUL SUPAYA SELAMAT

I. MENGIKUTI KEBENARAN DAN ISTIQOMAH

وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (سورة الأنعام 153)
Dan sesungguhnya inilah (Al Quran) jalan-Ku yang lurus. Maka mengikutilah kalian padanya, dan jaganlah kalian mengikuti jalan-jalan lain (selain Al Quran). Maka (jika kalian mengikuti jalan lain selain Al Quran), maka terpecah-belahlah kalian jauh dari jalannya (Al Quran). Demikian itulah Alloh memberi wasiat/nasihat kepada kalian agar kamu sekalian bertaqwa (QS Al An'am 153)

عَن أَبيْ عَمْرٍو، وَقِيْلَ، أَبيْ عمْرَةَ سُفْيَانَ بنِ عَبْدِ اللهِ رضي الله عنه قَالَ: قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ

قُلْ لِيْ فِي الإِسْلامِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدَاً غَيْرَكَ؟ قَالَ: "قُلْ آمَنْتُ باللهِ ثُمَّ استَقِمْ"

Dari Abu Amr -dan dikatakan pula- Abu ‘Amroh Sufyan bin ‘Abdillah رَضِيَ اللَّهُ عَنْه, dia berkata : “Aku berkata: Wahai Rosululloh صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ beritahukanlah kepadaku tentang Islam perkataan yang aku tidak akan memintanya kepada seorang pun selain engkau ?” Beliau bersabda: “Katakanlah: Aku beriman kepada Alloh,” lalu istiqomahlah!” ( HR. Muslim No. 38, An Nasa’i No. 11489, Abu Daud No. 1231)

II. MEMURNIKAN PENGAMALAN DAN HANYA UNTUK ALLAH SEMATA

1. Quran Surat Al Bayinah ayat 5
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاء وَ يُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَ يُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَ ذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
“Dan mereka tidak diperintah kecuali menyembah Allah dengan cara memurnikan Agama dengan niat karna Allah dengan condong …”

2. Quran Surat Al Ghofar ayat 14
فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“Maka menyembahlah kalian kepada Allah dengan memurnikan agama dengan niat karena Allah, walaupun orang-orang kafir benci”.

Niat Karena Allah, tujuan semata-mata ingin masuk surga selamat dari siksa neraka

Firman Alloh yang Maha Luhur:

1. Quran Surat Al Lail ayat 19-21

وَمَا لِأَحَدٍ عِندَهُ مِن نِّعْمَةٍ تُجْزَى - ١٩ إِلَّا ابْتِغَاء وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَى - ٢٠ وَلَسَوْفَ يَرْضَى - ٢١
“Dan tidak ada bagi seseorang yang dibalas dengan kenikmatan Allah (Surga) di sisi Allah. Kecuali (amalannya) karena mencari wajah Allah Tuhannya yang Maha Mulya. Dan mereka akan senantiasa berbahagia”.

2. Quran Surat Al Isro' ayat 57

أُولَـئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا
"Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti. ”.
Sabda Rosulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

إِنَّ اللهَ لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْمَلِ إِلاَّ مَا كَانَ لَهُ خَالِصً وَبْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ ... الحديث* رواه النسائى عن أبى أمامة الباهلى

“Sesungguhnya Allah tidak akan menerima suatu amalan kecuali amalan itu murni dan didasari niat mencari wajahNya (Allah)”. [Hadist riwayat Nasa i dari Abi Amamah]

عَنْ شَدَّادٍ بْنِ أَوْسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَى اللَّه عَلَيهِ وَسَلَمَ إِنَّ أَخْوَفُ عَلَى أُمَّتِى الإِشْرَاكُ بِاللهِ أَمَا إِنّى لَسْتُ أَقُولُ يَعْبُدُوْنَ شَمْسًا وَلاَ قَمَرًا وَلاَ وَثَنًا وَلَكِنْ أَعْمَالاً لِغَيْرِ اللهِ وَ شَهْوَةً خَفِيَّةً* رواه ابن ماجه

“Sesungguhnya yang paling Aku (Nabi) khawatirkan terhadap umatku adalah syirik pada Allah. Ingatlah sesungguhnya tidak aku katakan mereka menyembah matahari, rembulan atau berhala akan tetapi beberapa amalan yang dikerjakan dengan niat tidak karna Allah dan ada keinginan lain yang tersembunyi (samar)”. [Hadist riwayat Thobroni]

III. BERPEGANG TEGUH DENGAN AL-QURAN DAN AL-HADITS


وَأَنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي اْلأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللهِ ... الأية (سورة الأنعام 116)
Dan jika engkau (Muhammad) mengikuti pada kebayakan orang dimuka bumi, maka mereka akan menyesatkan engkau dari agama Allah…(QS Al An'am 116)

تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ (رواه مالك في الموطأ)
Telah aku (Muhammad) tinggalkan di kalangan kamu sekalian 2 perkara. Tidaklah akan sesat kalian selama kalian berpegang teguh pada keduanya. (2 perkara tersebut adalah) Kitabnya Allah (Al-Quran) dan Sunnah Rosulullah (Al-Hadits) (HR Hakim).

IV. MENJAUHI SYIRIK BID'AH DAN HAWA NAFSU

Syirik

Syirik adalah menyekutukan Allah (menyamakan) Allah dengan apapun dalam bentuk ucapan, amalan maupun keyakinan. Keyakinan bahwa ada kekuatan selain Allah yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia termasuk syirik.

Firman Alloh yang Maha Luhur:

1. Quran Surat Azzumr ayat 65
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan padamu (Muhammad) dan pada orang-orang (para Rosul) sebelumMu, sesungguhnya jika engkau syirik maka amalanmu akan lebur dan engkau tergolong orang yang rugi”.

2. Quran Surat Al Maidah ayat 72
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُواْ اللّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
“Sesungguhnya barang siapa yang berbuat syirik pada Allah maka sungguh-sungguh Allah mengharamkan padanya masuk Surga dan tempat orang tersebut adalah di neraka dan tidak ada penolong bagi orang-orang zalim”

3. Quran Surat Al An’am ayat 88
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُواْ اللّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
“Dan seandainya mereka berbuat syirik maka niscaya amal perbuatan mereka lebur”.

4. Quran Surat An Nisa’ ayat 116
وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللّهِ إِن يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَخْرُصُونَ
“Sesungguhnya Alloh tidak akan mengampuni jika mereka menyekutukan padaNya ( Allah) dan Allah akan mengampuni dosa-dosa selain syirik pada orang yang dikehendaki dan barang siapa yang menyekutukan pada Allah maka benar-benar dia sesat dengan sesat yang jauh”

Bid'ah

Bid’ah menurut Imam Syaathibi adalah semua perbuatan yang diada-adakan, yang menyerupai syariat Agama Islam dengan tujuan untuk mengepolkan ibadah kepada Allah namun tidak ada dasar hukum dalam Syariat Agama Islam dalam Al Quran dan Al Hadist yang memperbolehkan.

Sabda Rosulullah SAW :

وَ شَرُّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَ كُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ * رواه النسائى عن جابر بن عبدالله
“Dan sejelek-jeleknya perkara (agama) adalah barunya perkara dan semua perkara baru dalam agama adalah bid’ah, dan semua bid’ah itu sesat dan semua kesesatan itu ke neraka”.

Hadist riwayat Nasa’I dari Jabir bin Abdullah
مَنْ اَحْدَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيْهِ فَهُوَ رَدٌّ * رواه البخارى عن عائشة
“Barang siapa yang memperbaharui perkara di dalam perkara agamaKu ini dengan sesuatu yang tidak ada di dalam perkara agama (tidak ada contoh/perintah dalam Al Quran dan Al Hadist) maka orang tersebut ditolak amalannya”.

Hadist Riwayat Bukhori dari Aisah. رَضِيَ اللَّهُ عَنْها :
أَبَى اللهِ أَنْ يُقْبَلَ عَمَلَ صَاحِبِ بِدْعَةٍ حَتَّى يَدَعَ بِدْعَتَهُ * رواه ابن ماجه عن عبدالله بن عباس
“Allah tidak menerima amalan orang yang masih mengerjakan bid’ah sampai ia meninggalkan bid’ahnya.

Hawa Nafsu
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا (28)
"... dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah hal itu melewati batas." (al-Kahfi: 28)

فَإِنْ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَكَ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَاءَهُمْ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنَ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِنَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ (50)
"... dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun..." (al-Qashash: 50)

وَمِنْهُمْ مَنْ يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ حَتَّى إِذَا خَرَجُوا مِنْ عِنْدِكَ قَالُوا لِلَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مَاذَا قَالَ آَنِفًا أُولَئِكَ الَّذِينَ طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ (16)
"... Mereka itulah orang-orang yang dikunci mati hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu mereka." (Muhammad: 16)

أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ (23)
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat)..." (al-Jatsiyah: 23)

V. MENETAPI JAMAAH

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَلاَ تَفَرَّقُوْا وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَاحُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَالِكَ يُبَيِّنُ اللهُ لَكُمْ أيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ (سورة أل عمران 102)
Dan berpegang teguhlah kalian dengan tali Alloh (Islam) dengan berjamaah dan janganlah kalian berpecah belah. Dan ingatlah nikmat Alloh kepada kalian ketika kalian bermusuh2an maka Alloh menyatukan hati kalian dan jadilah kalian sebab nikmat Alloh menjadi bersaudara. Dan (ingatlah) ketika kalian berada di pinggir jurang neraka maka Alloh menyelamatkan kalian darinya. Demikian itulah Alloh mnerangkan ayat2nya agar kamu sekalian mendapat petunjuk (QS Ali Imron 102)

الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلاَ تَكُنْ مِنَ الْمُمْتَرِينَ (سورة آل عمران 60)
"(Agama) yang haq asalnya adalah dari Tuhanmu, maka janganlah engkau termasuk orang-orang yang ragu-ragu (QS Ali Imron 60)

عَلَيْكُمْ بِٱلْجَمَاعَةِ وَإِيَّاكُمْ وَٱلْفِرْقَةَ (رواه الترمذي)
"Menetapilah kalian pada jamaah dan takutlah pada firqoh (perpecahan dalam Islam—ket) (HR Tirmidzi)

تَلْزَمُ جَمَاعَةَ ٱلْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهَمُ (رواه البخاري)
"Menetapilah kalian pada jamaahnya orang-orang Islam dan imam-imam mereka !" (HR Bukhori)

يَدُ اللهِ عَلَى الْجَمَاعَةِ وَمَنْ شَذَّ شَذَّ إِلَى النَّارِ (رواه الترمذي ج 3 ص 315)
"Tangan (pertolongan) Alloh wajib atas jamaah, dan barangsiapa yang mencil (tidak mau menetapi jamaah, maka mencilnya kedalam neraka" (HR Tirimidzi Juz 3 Hlm 315)

مَنْ أَرَادَ بُحْبُوْحَةَ الْجَنَّةِ فَلْيَلْزَمِ الْجَمَاعَةَ (رواه الترمذي ج 3 ص 315 )
"Barangsiapa yang menghendaki tengah-tengahnya surga, maka tetapilah jamaah (HR Tirmidzi Juz 3 Hlm 315)

إِنَّ اللهَ يَرْضَ لَكُمْ ثَلاَثاً وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلاَثاً فَيَرْضَ لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوْهُ وَلاَ تُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئاً وَأَنْ تَعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَلاَ تَفَرَّقُوْا وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيْلَ وَقَالَ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةَ الْمَالِ (رواه مسلم)
Sesungguhnya menyenangi pada kalian 3 hal dan membenci pada kalian 3 hal. Alloh mnyenangi kalian bahwa kalian menyembah kepadaNya dan tidak mensekutukanNya dengan sesuatupun dan jika kalian berpegang teguh dengan tali Alloh (Islam) dengan berjamaah dan tidak berpecah belah. Dan Alloh membenci pada Qiila wa Qola (mengerjakan agama berdasarkan Katanya….. katanya….. ), memperbanyak bertanya dan menyia2kan harta (HR Muslim)

قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ إِنَّهُ لاَ إِسْلاَمَ إِلاَّ بِجَمَاعَةٍ وَلاَ جَمَاعَةَ إِلاَّ بِإِمَارَةٍ وَلاَ إِمَارَةَ إِلاَّ بِطَاعَةٍ ... الحديث (رواه الدارمي)
Umar bin Khottob berkata : Sesungguhnya tidaklah dikatakan Islam kecuali dengan berbentuk Jamaah dan tidak dikatakan berbentuk jamaah kecuali dengan beramir dan tidak dikatakan beramir kecuali dengan thoat… (HR Darimi)

لاَ يَحِلُّ لِثَلاَثَةٍ يَكُونُونَ بِفَلاَةٍ مِنَ ٱلأَرْضِ إِلاَّ أَمَّرُوا عَلَيْهِمْ أَحَدَهُمْ (رواه أحمد في نيل الأوطار)
"Tidaklah halal hidupnya 3 orang yang hidup di permukaan bumi, kecuali apabila mereka mengangkat salah seorang mereka sebagai amir !" (HR Ahmad dalam Naylul Awthor)

مَنْ مَاتَ بِغَيْرِ إِمَامٍ مَاتَ مِيتَةً حَاهِلِيَّةً (رواه أحمد)
"Barangsiapa yang mati tanpa memiliki amir, maka matilah dia mati jahiliyah !" (HR Ahmad)

VI. MEMPERBANYAK DOA

Di dalam firman الله سبحانه وتعالى menjelaskan ;

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)

Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda,
لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ
“Tidak ada sesuatu yang lebih besar pengaruhnya di sisi Allah Ta’ala selain do’a.” (HR. Tirmidzi no. 3370).

Yakinlah bahwa Allah akan kabulkan setiap doa doa kita. Dari Abu Hurairah رَضِيَ اللَّهُ عَنْه, Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda,
ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi no. 3479)

Dan dari Abu Sa’id, Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda,
« ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturakhim melainkan Allah akan beri padanya tiga hal :
[1] Allah akan segera mengabulkan do’anya,
[2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan
[3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang
semisal.” Para sahabat lantas mengatakan,
“Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ lantas bersabda, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan doa doa kalian.” (HR. Ahmad).

Semoga اَللّهُ paring manfaat dan barokah.

Senin, 24 Oktober 2011

Tempat-tempat Masuknya Syetan



Tempat-tempat Masuknya Syetan مداخل الشيطان )


Syetan masuk ke dalam diri seseorang untuk merusak dan menyesatkan itu melalui beberapa hal yaitu :

1. الْجَهْلُ : kebodohan 
Kebodohan itu mematikan hati dan membutakan penglihatan sehingga orang yang bodoh itu tidak mengerti mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang sunnah dan mana yang bid’ah. mana yang halal mana yang haram, mana yang haq dan mana yang batal, begitu seterusnya. 
Karena keadaannya yang demikian maka syetan memanfaatkan kebodohan ini untuk merusak dan menyesatkan manusia. Untuk itu Alloh melarang menjadi orang yang bodoh. Alloh berfirman :

وَلَوْ شَاءَ اللهُ لَجَمَعَهُمْ عَلَى الْهُدى فَلاَ تَكُوْنَنَّ مِنَ الْجَاهِلِيْنَ * سورة الأنعام ٣٥

“Dan jika Alloh menghendaki, niscaya Alloh mengumpulkan mereka di atas petunjukNya, maka jangan sekali-sekali kalian menjadi orang yang bodoh.“ 

Nabi Musa ‘alaihis salaam pernah berdo’a :

قَالَ أَعُوْذُ بِاللهِ أَنْ أَكُوْنَ مِنَ الْجَاهِلِيْنَ * سورة البقرة ٦٧

“Berkata Musa : aku berlindung kepada Alloh bahwa aku termasuk orang yang bodoh.” 

2. الْغَضَبُ : marah  Marah itu termasuk tempat masuknya syetan yang besar dan perangkapnya. Syetan mempermainkan kemarahan seseorang dalam rangka menyesatkan pelakunya itu seperti anak kecil mempermainkan bola seenaknya, begitu mudahnya orang yang marah itu dipalingkan dari kebenaran sehingga mulut yang biasa sopan bisa mengeluarkan kata-kata yang jorok, kasar, bisa mencaci maki, mengumpat, mencela, mencemooh dan lain-lain. 
Anggota badannya bisa tak terkendali, sehingga memukul, menyerang, merobek-robek, melukai, membunuh dan lain-lain yang jelek. Hati orang yang marah dipenuhi rasa dengki, iri hati, menyimpan dendam terhadap orang yang dimarahi. 

قَالَ رَسُوْلُ  إِنِّى لأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا لَذَهَبَ عَنْهُ مَاrاللهِ  يَجِدُ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ * رواه البخارى

“Bersabda Rasululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam : sesungguhnya aku mengerti satu kalimat yang kalau dia mengucapkannya niscaya hilang marah yang ia temui yaitu : 
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

3. حُبُّ الدُّنْيَا : cinta dunia  Sesungguhnya syetan telah menghiasi dunia dengan gebyarnya dalam hati kebanyakan manusia sehingga mereka condong pada dunia dan merasa senang dengan dunia, mereka berlomba-lomba mencari dunia dengan sungguh-sungguh, dunia dijadikan tujuannya. Mereka saling membenci dan saling dengki karena dunia. Maka Iblis pun memanfaatkan sedemikian rupa sehingga manusia menjadi sesat. 

إِنَّ  قَالَ فَوَ اللهِ مَا الْفَقْرُ أَخْشى عَلَيْكُمْrرَسُوْلَ اللهِ  وَلَكِنْ أَخْشى أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوْهَا فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ * رواه البخارى

“Sesungguhnya Rosullulloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda : demi Alloh, bukan fakir yang aku khawatirkan, tetapi aku khawatir terhadap dunia yang dibentangkan kepada kalian seperti telah dibentangkan kepada manusia sebelum kalian, maka kalian berlomba mendapatkannya seperti mereka berlomba-lomba untuk mendapatkannya, lantas dunia merusak kalian seperti halnya telah merusak mereka.” 

4. طُوْلُ اْلأَمَلِ : panjang angan-angan.  Seorang hamba jika panjang angan-angannya, dia akan melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan cenderung tidak memperdulikan waktu, dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai apa yang diangan-angan oleh hatinya, meramalkan dunia dengan berbagai macam usahanya dan akan merobohkan sendi-sendi kepentingan akhiratnya. 
Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda : 

عَنْ  يَقُوْلُ لاَ يَزَالُrأَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ  قَلْبُ الْكَبِيْرِ شَابًا فِى اثْنَـتَيْنِ فِى حُبِّ الدُّنْيَا وَطُوْلِ اْلأَمَلِ * رواه البخارى

“Dari Abi Huroirah berkata : aku mendengar Rasululloh bersabda : tidak henti-hentinya hati orang tua itu tetap muda dalam dua hal yaitu dalam cinta terhadap dunia dan panjangnya angan-angan.” 

Jika kita mengerti tinggal berapa sisa umur kita dan sudah berapa umur yang kita lewati niscaya kita akan hidup lebih berhati-hati dalam menggapai apa yang kita angan-angankan, dan niscaya kita lebih senang untuk menambah amal kita dan lebih senang memperpendek apa yang diinginkannya. 
Kita akan lebih merasa keberadaan kita di dunia seperti orang asing atau seperti orang yang sedang menyeberang jalan. Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

كُنْ فِى الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْعَابِرِ سَبِيْلٍ * رواه البخارى

“Jadilah kamu di dunia seolah-olah kamu itu orang asing atau orang yang menyeberang jalan.” 

Untuk itu Ibnu Umar berkata :

إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ المَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ * رواه البخارى

“ Jika engkau ada pada sore hari maka jangan kamu menunggu datangnya waktu pagi, dan jika engkau ada pada pagi hari jangan kamu menunggu datangnya sore hari, ambillah sehatmu untuk sakitmu dan hidupmu untuk matimu.” 

Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

إِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَصِحَتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ * رواه الـحاكم

“Gunakanlah lima sebelum lima ; gunakanlah masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum fakirmu, longgarmu sebelum sibukmu dan hidupmu sebelum matimu.” 

Ingat janganlah angan-anganmu sebagai tempat masuknya syetan untuk mempermainkanmu dengan adanya angan-angan yang muluk-muluk padahal kosong belaka, sehingga waktumu hanya habis untuk kesibukan-kesibukan duniamu saja dan mengorbankan akhiratmu. 

5. الْحِرْصُ : keinginan  Syetan masuk ke dalam diri seseorang itu melalui keinginannya, dengan keinginannya yang tidak terkontrol maka seseorang bisa rusak agamanya. 
Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda : 

مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلاَ فِى غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَرَفِ لِدِيْنِهِ * رواه الترمذى

“Tidak ada dua srigala yang lapar yang dilepas di tengah-tengah kambing itu lebih merusak pada kambing daripada keinginan seseorang pada harta dan pangkat (dunia) lebih merusak pada agamanya.” 

Maksudnya keinginan seseorang terhadap harta dan pangkat dunia itu lebih merusak agama daripada dua srigala lapar yang ada di tengah-tengah kambing merusak pada kambing. 

6. الْبُخْلُ : kikir  Syetan menakut-nakuti manusia dengan dibayang-bayangi kefakiran supaya seseorang tidak mau infaq, shodaqoh, zakat atau ngebosi kelancaran agama. 
Alloh berfirman : 

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلاً وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ * البقرة ٢٦٨

“Syetan menjanjikan kefakiran kepadamu dan menyuruh yang jahat, dan Alloh menjanjikan kepadamu pengampunan dan keutamaan dariNya, Alloh itu maha luas rezekinya dan maha mengetahui.” 

Padahal dengan jelas Alloh menjanjikan kebahagiaan bagi orang yang tidak bakhil. 
Alloh berfirman :

وَمَنْ يُوْقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَاُؤلئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ * الحشر ٩

“Barangsiapa dijaga dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang-orang yang berbahagia.” 

7. الْكِبْرُ : sombong  Sombong termasuk tempat masuknya syetan, dengan sombong syetan membawa manusia untuk menolak yang haq dan tetap dalam kebatilan, akhirnya seseorang menjadi orang yang hina, asor, jatuh, mati masuk neraka. 
Orang yang sombong itu bodoh, tidak mengerti hakekat dirinya, kalau dia mengerti mestinya dia tidak sombong. Apa sih artinya sombong bagi makhluk yang diciptakan dari tanah dan akan kembali jadi tanah dan dimakan oleh ulat tanah. Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda : 



لاَيَدْخُلُ الجَنَّةَ مَنْ كاَنَ فىِقَلْبِهِ مِثْقَـالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ. رواه مسلم

“ Tidak masuk surga orang yang ada dalam hatinya seberat semut hitam dari kesombongan.”

الْعِزُّ إِزَارِى وَالْكِبْرِيَاءُ رِدَائِى فَمَنْ نَازَعَنِى سَيْئًا مِنْهُمَا عَذَبْتُهُ * رواه مسلم

“Kemulyaan itu pakaianKu dan sombong itu selendangKu, maka barang siapa menandingiKu tentang sesuatu dari keduanya, maka pasti Aku menyiksanya.” 

8. حُبُّ الْمَدْحِ : senang dipuji  Jika seseorang itu senang dipuji atas perbuatannya yang baik maka syetan akan meneruskan rasa 
senang dipuji itu sampai timbul ujub terhadap dirinya, merasa pol sendiri, meremehkan orang lain. Maka dari itu Nabi menilai orang yang memuji temannya sama halnya dengan memotong lehernya. 

عَنْ أَبِى بَكْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً ذُكِرَ عِنْدَ r فَأَثْنَى عَلَيْهِ رَجُلٌ خَيْرًا فَقَالَ النَّبِىُّ rالنَّبِىِّ  وَيْحَكَ قَطَعْتَ عُنُقَ صَاحِبِكَ يَقُوْلُ مِرَارًا إِنْ كَانَ اَحَدُكُمْ مَادِحًا لاَ مَحَالَةَ فَلْيَقُلْ أَحْسِبُ كَذَا وَكَذَا إِنْ كَانَ يَرَى أَنَّهُ كَذَالِكَ وَحَسِيْبُهُ اللهُ وَلاَ يُزَكِّى عَلَى اللهِ أَحَدًا * رواه البخارى

“Dari Abi Bakroh : sesungguhnya ada seseorang disebut-sebut di sisi Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, lantas seseorang yang lain memuji kepadanya, maka Nabi bersabda : kasihanilah dirimu, engkau telah memotong leher temanmu (beliau berkata begitu berulang-ulang), jika salah satu dari kalian tidak bisa tidak kecuali mesti memuji, maka katakanlah aku menyangka begini-begini walaupun dia melihat memang demikian dan penghitung sebenarnya adalah Alloh dan tidak boleh menganggap suci seseorang atas Alloh.” 

9. الرِّيَاءُ : pamer  Sesungguhnya riya` (pamer) itu salah satu pintu dari beberapa pintu dimana syetan masuk dari padanya ke dalam hati seseorang, maka dari itu wajib bagi seorang muslim yang menginginkan mendapat surga dan selamat dari neraka untuk menyaring hatinya jangan sampai ada niat yang berubah dari karena Alloh menjadi karena selain Alloh (salah niat). Amalannya juga supaya diteliti terus jangan sampai dicampuri dengan kerancuan riya`, kalau ada harus segera dibersihkan. Riya` ialah berpalingnya hati dari karena Alloh menjadi karena selain Alloh atau karena dunia atau karena ingin dipuji oleh manusia dll. 
Maka dari itu riya’ termasuk syirik kecil. Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda : 

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ قَالُوا وَمَا الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ الرِّيَاءُ يَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا جَزَى النَّاسَ بِأَعْمَالِهِمْ إِذْ هَبُوْا إِلَى الَّذِيْنَ كُنْتُمْ تُرَاءُوْنَ فِى الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُوْنَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً * رواه أحمد

“Sesungguhnya lebih mengkhawatirkannya barang yang aku khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil. Mereka berkata : apakah syirik kecil itu wahai rosululloh. Beliau menjawab : syirik kecil adalah riya`. Alloh Azza wa Jalla berfirman ketika Dia membalas manusia : pergilah kalian kepada orang-orang yang kalian pameri di dunia dan lihatlah apakah mereka bisa membalas amal kalian.” 

Ketahuilah syetan mengajak kepadamu untuk meninggalkan suatu amalan Jika dia tidak berhasil maka syetan mengajak untuk berbuat riya`. Kalau ini juga tidak berhasil maka seseorang yang sudah mukhlis lillahi karena Alloh itu dibayang-bayangi seolah-olah amalannya masih bercampur riya`, sehingga seseorang itu putus asa dan tidak beramal, untuk itu berhati-hatilah terhadap usaha syetan ini. 

10. الْعُجْبُ : merasa pol sendiri.  Merasa pol sendiri itu bisa timbul karena dia orang yang sehat jarang sakit, orang yang kuat jarang kalah dengan teman-temannya, orang yang cerdas, cerdik, pandai menyelesaikan masalah yang sulit. 
Merasa pol sendiri bisa juga timbul karena dia turunan bangsawan atau turunan Hasan Husein, padahal Nabi bersabda : 

يَا فَاطِمَةُ إِعْمَلِى فَإِنِّى لاَ أُغْنِى عَنْكِ مِنَ اللهِ شَيْئًا * رواه البخارى و مسلم

"Wahai Fatimah beramallah (sendiri), karena aku tidak mencukupi kamu dari Alloh sedikitpun.” 

Ada lagi orang yang ujub karena merasa banyak anak, keluarga, famili, banyak harta. Padahal Alloh berfirman : 

يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيْهْ وَاُمِّهِ وَاَبِيْهِ وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيْهْ ِلكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيْهِ * سورة عبس ٣٤-٣٧

“Di hari seseorang lari dari saudaranya, ibunya, bapaknya, istrinya, anaknya. Bagi tiap-tiap seseorang dari mereka di hari itu ada sesuatu yang mencukupinya.”

يَايُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلىَ اللهِ وَاللهُ هُوَ الْغَنِىُّ الْحَمِيْدُ * سوراة فاطر ١٥

“Wahai manusia, kalian adalah orang-orang yang membutuhkan kepada Alloh, dan Alloh itu Dzat yang mencukupi dan terpuji.” 

Ada orang yang merasa pol sendiri kerena ibadahnya yang mempeng. Masruq berkata :

كَفَى بِالْمَرْءِ عِلْمًا أَنْ يَحْشَ اللهَ وَكَفَى بِالْمَرْءِ جَهْلاً أَنْ يَعْجُبَ بِعَمَلِهِ * رواه الدارمى

“ Cukup bagi seseorang sebagai orang pandai jika takut kepada Alloh dan cukup bagi seseorang sebagai orang bodoh jika dia merasa pol sendiri dengan amalnya.” 

Berkata Umar : sesungguhnya termasuk sebaik-baik tobatmu bahwa kamu mengerti dosamu dan termasuk sebaik-baik amalmu kamu menarik ujubmu dan termasuk sebaik-baik syukurmu bahwa kamu mengerti kekuranganmu. 
Berkata Bukhori, berkata Ibnu Abi Mulaikah : aku menjumpai 30 shohabat Nabi, semuanya khawatir dalam dirinya ada nifaq (R. Bukhori). 

Untuk itu kelebihan apa saja yang ada pada diri seseorang seperti kesehatan, kekuatan, ilmu, kecerdasan, kecerdikan, keahlian dalam menyelesaikan masalah, nasab yang luhur, harta benda, anak, orang tua, keluarga, kekayaan, kemampuan beribadah yang pol, semuanya supaya disadari semat-mata sebagai peparing Alloh yang harus selalu disyukuri bukan malah untuk membanggakan diri yang akhirnya bisa menghabiskan amalnya sendiri. 

11. الْجَزَعُ وَالْهَلَعُ : susah gelisah yang berkepanjangan.  Susah, gelisah, menyesali keadaan, selalu mengingat-ingat kepada musibah yang menimpa dirinya, 
meratapi kesusahan yang datang bertubi-tubi adalah merupakan salah satu tempat masuknya syetan agar manusia menggerutu terhadap qodar yang ada kemudian menjadi putus asa dan kufur akhirnya mati masuk neraka. 
Maka dari itu adanya musibah, kesusahan-kesusahan, kegelisahan-kegelisahan, supaya dihadapi dengan sabar, istirja’ dan yakin bahwa Alloh akan mengganti yang lebih baik. Nabi bersabda :

مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبُ مِنْهُ * رواه البخارى

“Barang siapa yang Alloh menghendaki akan mendapatkan yang lebih baik maka Alloh memusibahi kepadanya.”

مَا يُصِيْبَ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حَزَنٍ وَلاَ أَذَى وَلاَ غَمٍ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ * رواه البخارى

“Tidak menimpa kepada seorang muslim dari kepayahan, sakit, susah, sedih dan sesuatu yang menyakiti sehingga duri yang mengenainya kecuali Alloh pasti melebur dosa-dosanya.” 

12. إِتِّبَاعُ الْهَوَى : mengikuti hawa nafsu  Mengikuti hawa nafsu juga termasuk tempat masuknya syetan dalam menyesatkan manusia. 
Alloh berfirman : 

وَلاَ تَتَّبِعِ الْهَوى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللهِ ... الاية * سورة ص ٢٦

“Dan jangan kamu ikuti hawa nafsu maka ia akan menyesatkan dari jalan Alloh.”

وَرُوِىَ أَنَّ إِبْلِيْسَ قَالَ : أَهْلَكْتُهُمْ بِالذُّنُوْبِ فَأَهْلَكُوْنِى بِاْلإِسْتِغْفَارِ فَلَمَّا رَأَيْتُ ذلِكَ أَهْلَكْتُهُمْ بِاْلأَهْوَاءِ فَهُمْ يَحْسَبُوْنَ أَنَّهُمْ مُهْتَدُوْنَ فَلاَ يَسْتَغْفِرُوْنَ

“Telah diriwayatkan sesungguhnya Iblis berkata : aku telah merusak mereka dengan dosa-dosa maka mereka merusak kepadaku dengan istighfar, maka ketika aku melihat yang demikian akupun merusak mereka dengan hawa nafsu maka mereka menyangka dapat petunjuk lantas mereka tidak istighfar.”

قَالَ  : إِنَّمَا أَحْشَى عَلَيْكُمْ شَهَوَاتِ الْغَيِى فِىrرَسُوْلُ اللهِ  بُطُوْنِكُمْ وَفُرُوْجِكُمْ وَمُضِلاَّتِ الْهَوَى * رواه احمد

“Sesungguhnya aku khawatir kepada kalian terhadap keinginan-keinginan yang sesat dalam perut kalian dan farji kalian dan hawa nafsu yang menyesatkan.” 

13. سُوْءُ الظَّنِ: sangka buruk  Suudhon juga merupakan tempat masuknya syetan ke dalam diri seseorang agar satu dengan yang lain saling curiga mencurigai hingga timbul pertikaian, perselisihan, perkelahian antar sesama muslim sehingga kerukunan dan kekompakan sebagai ciri khas orang iman bisa rusak. Untuk itu kita jangan sampai berbuat suudhon. Alloh berfirman : 

إِجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِنَ الظَّنِ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلاَ تَجَسَّسُوْا وَلاَ يغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ... الاية * سورة الحجرات ١٢

“Jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain dan jangan bergunjing sebagian dari kalian terhadap sebagiannya.” 

14. إِحْتِقَارُ الْمُسْلِمِ : meremehkan sesama muslim.  Meremehkan sesama orang iman, menghina kepada sesama orang iman termasuk jebakan-jebakan iblis yang dari padanya dia masuk merusak orang iman. Untuk itu kita harus kembali pada sabda Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam : 

بِحَسْبٍ امْرِءٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ * رواه مسلم

“Cukup bagi seseorang termasuk jahat bahwa dia meremehkan saudaranya yang islam.” 

Alloh berfirman :

يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسى أَنْ يَكُوْنُوْا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلاَ نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ... الاية * سورة الحجرات ١١

“Wahai orang yang beriman, janganlah suatu kaum menghina kaum yang lain barang kali mereka malah lebih baik daripada yang menghin,a begitu pula wanita yang satu tidak boleh menghina yang lain barang kali mereka lebih baik dari pada yang menghina.” 

15. إِحْتِقَارُ الذُّنُوْبِ : meremehkan dosa  Meremehkan dosa adalah salah satu tempat masuknya syetan ke dalam diri seseorang. Syetan akan mengatakan ini kan cuma dosa kecil tidak apa-apa, ini ringan saja, akhirnya seseorang melakukan dosa kecil itu dengan mudah, sehingga menumpuk dan merusak sama sekali. Sabda Rosululloh : 

إِيَّاكُمْ وَمُحْقَرَاتِ الذُّنُوْبِ فَأِنَّمَا مِثْلُ مُحْقَرَاتِ الذُّنُوْبِ كَمِثْلِ قَوْمٍ نَزَلُوْا بَطْنَ وَادٍ فَجَاءَ ذَابِعُوْدٍ وَذَابِعُوْدٍ . حَتَّى حَمَلُوْا مَا اَنْضَجُوا بِهِ خُبْزَهُمْ وَإِنَّ مُحْقَرَاتِ الذُّنُوْبِ مَتَى يُؤْخَذُ بِهَا صَاحِبُهَا تُهْلِكُهُ * رواه أحمد

“Jauhilah dosa-dosa kecil karena perumpamaan dosa kecil itu seperti kaum yang turun di dalam jurang maka datang ini dengan sepotong kayu dan ini dengan sepotong kayu sehingga mereka membawa kayu yang dengan kayu itu mereka bisa mematangkan roti mereka. Sesungguhnya dosa kecil, kapan pelakunya diambil dengan membawa dosa kecil tersebut, maka dosa kecil tersebut pasti merusaknya.” 

16. أَلأَمْنُ مِنْ مَكْرِ اللهِ : merasa aman dari siksa Alloh  Ada orang yang selalu berbuat maksiat jika diingatkan dia menjawab Alloh ghofururrohim لله غفور رحيم . Seolah-olah dengan ucapan itu dia telah terbebas dari siksaan Alloh, dia tidak merasa menyesali atas perbuatannya bahkan dia merasa bangga dengan pelanggaran-pelanggarannya. Inilah type orang yang merasa aman dari siksa Alloh, dia itulah orang yang telah melakukan dosa besar. Syetan selalu menghiasi amalnya dengan bermacam-macam hiasan sehingga orang tersebut sampai mati merasa tidak akan   menghadapi pengadilan yang berat. Untuk itu kita supaya selalu ingat bahwa hidup kita di akhirat nanti itu membutuhkan perjuangan yang sungguh-sungguh. Surga tidak bisa dibeli dengan harga murah. Nabi bersambada :

إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ غَالِيَةٌ أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ الْجَنَّةُ * رواه الترمذى

“Sesungguhnya dagangan Alloh itu mahal dan ketahuilah dagangan Alloh itu adalah surga.” 

17. الْقُنُوْطُ مِنْ رَحْمَةِ اللهِ : putus asa dari rohmat Alloh  Syetan masuk ke dalam diri manusia melalui putus asa dari rohmat Alloh. Seseorang dibayang-bayangi oleh syetan, dosamu sudah amat banyak tidak mungkin kamu bisa diampuni, lebih baik kamu lakukan apa saja di dunia toh nanti di akhirat kamu pasti masuk neraka. Dengan rayuan iblis yang begitu akhirnya banyak manusia yang putus asa dari bertaubat dan mati tetap masuk neraka, padahal Alloh berfirman : 

قُلْ يَاعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلى أَنْفُسِهِمْ لاَ تَقْنَطُوْا مِنْ رَحْمَةِ اللهِ اِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا اِنَّه هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ * سورة الزمر ٥٣

“Katakanlah Muhammad, wahai hamba-hambaku yang melanggar yang memberatkan atas dirinya, jangan berputus asa kalian dari rohmat Alloh, sesungguhnya Alloh mengampuni semua dosa-dosa, sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” 

Inilah tempat masuknya syetan ke dalam diri manusia yang harus selalu kita cermati dan kita waspadai agar kita tidak masuk ke dalam jebakan mereka, menjadi manusia yang dikuasai oleh Iblis dan mati masuk neraka. 

Kesimpulan 

Memperhatikan semua penjelasan di atas dapat disimpulkan : 
1. Iblis dengan semua pengikut-pengikutnya yang terdiri dari syetan, jin dan syetan manusia sampai kapan pun akan berusaha agar supaya manusia tetap menjadi orang-orang yang sesat, kafir, musyrik atau masih menjadi orang iman, tetapi mu`min yang banyak melakukan dosa-dosa besar atau dosa-dosa kecil, yang akhirnya masuk neraka. 
2. Sasaran utama yang diserang oleh Iblis/syetan dalam menyesatkan manusia adalah dirusak hatinya. 
3. Dalam menyesatkan manusia Iblis/syetan tidak akan berkata secara langsung kafirlah kamu, syiriklah kamu, tetapi digiringnya pelan-pelan supaya seseorang itu akhirnya menjadi orang dholim, fasiq, munafik akhirnya menjadi musyrik atau kafir yang setelah berhasil barulah Iblis merasa puas. 
4. Ada 17 tempat masuknya syetan dalam menyesatkan manusia dimana 17 tempat itu harus benar-benar diwaspadai dan dicermati. Jangan sampai kita kecolongan, terperangkap dalam jaringannya atau terperosok dalam jebakannya. 
5. Dengan adanya kisah-kisah bertemunya Iblis dengan pendeta Yahudi atau kisah-kisah pertemuan Iblis dengan para Nabi dapat menambah wawasan kita terhadap bagaimana usaha Iblis menyesatkan manusia, agar supaya kita tetap berhati-hati dan waspada terhadap segala tipu dayanya.