Selasa, 08 April 2008

Nikmat Hidayah

Assalamu’alaikum Wr Wb

Segala puji saya panjatkan kepada Alloh Sang Penguasa alam semesta yang selalu dan senantiasa menetapkan rohmat dan barokah-Nya kepada kita semua hingga kita selalu bisa meyakini dan menetapi Jamaah sebagai jalan tunggal masuk surga selamat dari neraka.

Begitu banyak manusia yang ingin menetapi kebenaran yang hakiki akan tetapi tidak semua manusia diberi hidayah oleh Allah, tetapi Alhamdulillah robbil 'alameen hingga saat ini kita masih tetap dapat hidayah Allah menetapi jalan Allah yang lurus yaitu Qoran Hadist Jamaah

وَأَنَّ هَـذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ

سورة الأنعام ٭٦ ~ ١٥٣

"Dan inilah jalanKu yang lurus, maka ikutilah! dan jangan mengikuti jalan-jalan yang lain karena hanya akan memisahkanmu dari jalanKu yang benar"

Kitapun diharapkan untuk terus saling berwasiat dan mengingatkan dalam hal peramutan iman di dalam hati kita.

Setidaknya ada 4 jurus (yang biasa kita sebut 4 tali keimanan) yang kita harapkan bisa mengikat keimanan di dalam hati kita, yakni ; bersyukur, mengagungkan, mempersungguh, dan berdo'a.

Pada kesempatan yang sangat berharga ini saya akan sedikit mengingatkan pada kita untuk meningkatkan kesyukuran kita kepada Alloh sebagai usaha menjaga keimanan kita.

Para ulama menyimpulkan hal ini dalam 3 langkah kesempurnaan syukur; yang pertama adalah kesyukuran di dalam "Lisan" seperti apa yang telah biasa kita lakukan yakni dengan mengucapkan "Alhamdulillahi Robbil 'Alameen"sebagai refleks spontan dari kenikmatan yang kita peroleh, kemudian yang menjadi langkah kedua adalah kesyukuran dalam "Hati" yang membenarkan ungkapan lisan kita, dan langkah kedua ini sangat berarti bagi langkah terakhir yakni secara "Perbuatan". Yaitu tetap, menetapi, memerlukan dan mempersungguh program 5 Bab ibadah kita sebagai bukti rasa syukur kita kepada Allah.

Memperoleh kenikmatan berupa Jamaah adalah sesuatu yang harus dan sangat kita syukuri melebihi kesyukuran kita atas nikmat apapun yang dianugerahkan kepada kita, karena ada begitu banyak manfaat yang bisa kita peroleh dengan nikmat Jamaah ini,diantaranya adalah ;

Pertama :

Kita dapat terbebaskan dari siksaan Alloh, sebagaimana yang telah kita sama pelajari bahwa meskipun manusia memiliki emas sebesar dunia niscaya tetap tidak akan bisa menebus atau menghindari siksaan Alloh yang akan menimpanya, sebaliknya hanya dengan Jamaah, kita bisa terbebas dari siksa Alloh yang maha dahsyat itu.

Kedua :

Kita dapat mengambil suatu keyakinan bahwa hanya dalam berjamaah amalan seseorang bisa diterima.

Ketiga :

Dengan Jamaah Alloh merukunkan dan menyatukan hati kita dengan mengabaikan perbedaan apapun yang telah menjadi kodrat manusia.

Di dalam Alquran Alloh dengan tegas menfirmankan bahwa Jamaahlah yang menjadi nikmat perantara satunya hati para mukmin, jamaah adalah pemersatu yang tidak mudah di-cerai-beraik-an karena yang mempersatukan adalah Alloh.

Semoga sedikit uraian di atas dapat mendorong kita untuk terus mensyukuri keberadaan kita di dalam Jamaah ini sebagai anugerah tertinggi dari Alloh.

Tentu saja bukti dari kesyukuran kita atas anugerah tersebut menjadi hal yang teramat penting dari pada sekedar ucapan syukur ataupun pembenaran hati terhadap anugerah teragung tersebut.

Berdasarkan Firman Allah dalam ayat-ayat-Nya yang antara lain :

مَّا يَفْعَلُ اللّهُ بِعَذَابِكُمْ إِن شَكَرْتُمْ وَآمَنتُمْ سورة النساء ٭ ٤ ~ ١٤٧


"Alloh tidak akan menyiksa kamu sekalian jika kalian bersyukur dan beriman", dan

لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُم وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ سورة إبراهيم ٭ ١٤ ~ ٧


"Niscaya jika kalian bersyukur maka akan Aku tambahkan nikmat untukmu dan jika tidak bersyukur atas nikmatKu maka ketahuilah bahwa siksaanKu teramat pedih" telah membawa kita kepada suatu bagian kekuatan hati yang bisa kita manfaatkan untuk mengikat keimanan yang telah ada di dalam hati kita.

Kitapun penyadari bahwa ajaran Nabi Muhammad SAW tentang memperbanyak berdoa meminta ketetapan hati dalam beribadah adalah suatu pelajaran besar yang (paling tidak) maknanya adalah mengajari kita untuk tidak puas begitu saja dengan keimanan yang telah ada di dalam hati kita melainkan perlu usaha keras untuk menjaga keimanan tersebut agar akhirnya bisa mengantarkan kita pada apa yang kita namakan "Husnul Khotimah".

Firman Allah :

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ سورة الحجر ٭ ١٥ ~ ٩٩

"Sembahlah Tuhanmu hingga maut menjemputmu".

Masih banyak tugas kita, masih panjang jalan kita, berjuta rintangan menghadang, tentunya keimanan kita harus terus disirami dan dipertahankan hingga akhir hayat kita masing-masing.

Semoga Alloh SWT mempertemukan kita semua di dalam surga Firdaus-Nya dan menghindarkan kita dari adzab-Nya.. Amiin...

Akhiru Khouli Hada, Wassalamualaikum Wr Wb.

Tidak ada komentar: