Tempat-tempat Masuknya Syetan ( مداخل
الشيطان )
Syetan masuk ke dalam diri seseorang untuk merusak dan menyesatkan itu melalui
beberapa hal yaitu :
1. الْجَهْلُ : kebodohan
Kebodohan itu mematikan hati dan membutakan penglihatan sehingga orang yang
bodoh itu tidak mengerti mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang sunnah
dan mana yang bid’ah. mana yang halal mana yang haram, mana yang haq dan mana
yang batal, begitu seterusnya.
Karena keadaannya yang demikian maka syetan memanfaatkan kebodohan ini untuk
merusak dan menyesatkan manusia. Untuk itu Alloh melarang menjadi orang yang
bodoh. Alloh berfirman :
وَلَوْ شَاءَ اللهُ لَجَمَعَهُمْ عَلَى الْهُدى
فَلاَ تَكُوْنَنَّ مِنَ الْجَاهِلِيْنَ * سورة الأنعام ٣٥
“Dan jika Alloh menghendaki, niscaya Alloh mengumpulkan mereka di atas petunjukNya, maka jangan sekali-sekali kalian menjadi orang yang bodoh.“
Nabi Musa ‘alaihis salaam pernah berdo’a :
قَالَ أَعُوْذُ بِاللهِ أَنْ أَكُوْنَ مِنَ
الْجَاهِلِيْنَ * سورة البقرة ٦٧
“Berkata Musa : aku berlindung kepada Alloh bahwa aku termasuk orang yang
bodoh.”
2. الْغَضَبُ : marah
Marah itu termasuk tempat masuknya syetan yang besar dan perangkapnya. Syetan
mempermainkan kemarahan seseorang dalam rangka menyesatkan pelakunya itu
seperti anak kecil mempermainkan bola seenaknya, begitu mudahnya orang yang
marah itu dipalingkan dari kebenaran sehingga mulut yang biasa sopan bisa
mengeluarkan kata-kata yang jorok, kasar, bisa mencaci maki, mengumpat,
mencela, mencemooh dan lain-lain.
Anggota badannya bisa tak terkendali, sehingga memukul, menyerang,
merobek-robek, melukai, membunuh dan lain-lain yang jelek. Hati orang yang
marah dipenuhi rasa dengki, iri hati, menyimpan dendam terhadap orang yang
dimarahi.
قَالَ رَسُوْلُ إِنِّى لأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا لَذَهَبَ
عَنْهُ مَاrاللهِ يَجِدُ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
* رواه البخارى
“Bersabda Rasululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam : sesungguhnya aku mengerti satu kalimat yang kalau dia mengucapkannya niscaya hilang marah yang ia temui yaitu :
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
3. حُبُّ الدُّنْيَا : cinta dunia
Sesungguhnya syetan telah menghiasi dunia dengan gebyarnya dalam hati
kebanyakan manusia sehingga mereka condong pada dunia dan merasa senang dengan
dunia, mereka berlomba-lomba mencari dunia dengan sungguh-sungguh, dunia
dijadikan tujuannya. Mereka saling membenci dan saling dengki karena dunia.
Maka Iblis pun memanfaatkan sedemikian rupa sehingga manusia menjadi sesat.
إِنَّ قَالَ فَوَ اللهِ مَا الْفَقْرُ أَخْشى عَلَيْكُمْrرَسُوْلَ اللهِ وَلَكِنْ أَخْشى أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ
كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوهَا كَمَا
تَنَافَسُوْهَا فَتُهْلِكَكُمْ
كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ * رواه البخارى
“Sesungguhnya Rosullulloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda : demi Alloh, bukan fakir yang aku khawatirkan, tetapi aku khawatir terhadap dunia yang dibentangkan kepada kalian seperti telah dibentangkan kepada manusia sebelum kalian, maka kalian berlomba mendapatkannya seperti mereka berlomba-lomba untuk mendapatkannya, lantas dunia merusak kalian seperti halnya telah merusak mereka.”
4. طُوْلُ اْلأَمَلِ : panjang angan-angan.
Seorang hamba jika panjang angan-angannya, dia akan melakukan pekerjaan dengan
sungguh-sungguh dan cenderung tidak memperdulikan waktu, dia akan berusaha
semaksimal mungkin untuk mencapai apa yang diangan-angan oleh hatinya,
meramalkan dunia dengan berbagai macam usahanya dan akan merobohkan sendi-sendi
kepentingan akhiratnya.
Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
عَنْ يَقُوْلُ لاَ يَزَالُrأَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ قَلْبُ الْكَبِيْرِ شَابًا فِى اثْنَـتَيْنِ فِى حُبِّ
الدُّنْيَا وَطُوْلِ اْلأَمَلِ * رواه البخارى
“Dari Abi Huroirah berkata : aku mendengar Rasululloh bersabda : tidak henti-hentinya hati orang tua itu tetap muda dalam dua hal yaitu dalam cinta terhadap dunia dan panjangnya angan-angan.”
Jika kita mengerti tinggal berapa sisa umur kita dan sudah berapa umur yang
kita lewati niscaya kita akan hidup lebih berhati-hati dalam menggapai apa yang
kita angan-angankan, dan niscaya kita lebih senang untuk menambah amal kita dan
lebih senang memperpendek apa yang diinginkannya.
Kita akan lebih merasa keberadaan kita di dunia seperti orang asing atau
seperti orang yang sedang menyeberang jalan. Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi
Wasallam bersabda :
كُنْ فِى الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ
أَوْعَابِرِ سَبِيْلٍ * رواه البخارى
“Jadilah kamu di dunia seolah-olah kamu itu orang asing atau orang yang menyeberang jalan.”
Untuk itu Ibnu Umar berkata :
إِذَا أَمْسَيْتَ
فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ المَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَتِكَ لِمَرَضِكَ
وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ * رواه البخارى
“ Jika engkau ada pada sore hari maka jangan kamu menunggu datangnya waktu pagi, dan jika engkau ada pada pagi hari jangan kamu menunggu datangnya sore hari, ambillah sehatmu untuk sakitmu dan hidupmu untuk matimu.”
Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
إِغْتَنِمْ خَمْسًا
قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَصِحَتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَفَرَاغَكَ
قَبْلَ شُغْلِكَ وَحَيَاتَكَ
قَبْلَ مَوْتِكَ * رواه الـحاكم
“Gunakanlah lima sebelum lima ; gunakanlah masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum fakirmu, longgarmu sebelum sibukmu dan hidupmu sebelum matimu.”
Ingat janganlah angan-anganmu sebagai tempat masuknya syetan untuk mempermainkanmu
dengan adanya angan-angan yang muluk-muluk padahal kosong belaka, sehingga
waktumu hanya habis untuk kesibukan-kesibukan duniamu saja dan mengorbankan
akhiratmu.
5. الْحِرْصُ : keinginan
Syetan masuk ke dalam diri seseorang itu melalui keinginannya, dengan
keinginannya yang tidak terkontrol maka seseorang bisa rusak agamanya.
Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
مَا ذِئْبَانِ
جَائِعَانِ أُرْسِلاَ فِى غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ
وَالشَرَفِ لِدِيْنِهِ * رواه الترمذى
“Tidak ada dua srigala yang lapar yang dilepas di tengah-tengah kambing itu lebih merusak pada kambing daripada keinginan seseorang pada harta dan pangkat (dunia) lebih merusak pada agamanya.”
Maksudnya keinginan seseorang terhadap harta dan pangkat dunia itu lebih
merusak agama daripada dua srigala lapar yang ada di tengah-tengah kambing
merusak pada kambing.
6. الْبُخْلُ : kikir
Syetan menakut-nakuti manusia dengan dibayang-bayangi kefakiran supaya
seseorang tidak mau infaq, shodaqoh, zakat atau ngebosi kelancaran agama.
Alloh berfirman :
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ
الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلاً وَاللهُ وَاسِعٌ
عَلِيْمٌ * البقرة ٢٦٨
“Syetan menjanjikan kefakiran kepadamu dan menyuruh yang jahat, dan Alloh menjanjikan kepadamu pengampunan dan keutamaan dariNya, Alloh itu maha luas rezekinya dan maha mengetahui.”
Padahal dengan jelas Alloh menjanjikan kebahagiaan bagi orang yang tidak
bakhil.
Alloh berfirman :
وَمَنْ يُوْقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَاُؤلئِكَ هُمُ
الْمُفْلِحُوْنَ * الحشر ٩
“Barangsiapa dijaga dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang-orang yang berbahagia.”
7. الْكِبْرُ : sombong
Sombong termasuk tempat masuknya syetan, dengan sombong syetan membawa manusia
untuk menolak yang haq dan tetap dalam kebatilan, akhirnya seseorang menjadi
orang yang hina, asor, jatuh, mati masuk neraka.
Orang yang sombong itu bodoh, tidak mengerti hakekat dirinya, kalau dia
mengerti mestinya dia tidak sombong. Apa sih artinya sombong bagi makhluk yang
diciptakan dari tanah dan akan kembali jadi tanah dan dimakan oleh ulat tanah.
Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
لاَيَدْخُلُ الجَنَّةَ مَنْ كاَنَ فىِقَلْبِهِ مِثْقَـالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ. رواه مسلم
“ Tidak masuk surga orang yang ada dalam hatinya seberat semut hitam dari kesombongan.”
الْعِزُّ إِزَارِى وَالْكِبْرِيَاءُ رِدَائِى
فَمَنْ نَازَعَنِى سَيْئًا مِنْهُمَا عَذَبْتُهُ * رواه مسلم
“Kemulyaan itu pakaianKu dan sombong itu selendangKu, maka barang siapa menandingiKu tentang sesuatu dari keduanya, maka pasti Aku menyiksanya.”
8. حُبُّ الْمَدْحِ : senang dipuji
Jika seseorang itu senang dipuji atas perbuatannya yang baik maka syetan akan
meneruskan rasa
senang dipuji itu sampai timbul ujub terhadap dirinya, merasa pol sendiri,
meremehkan orang lain. Maka dari itu Nabi menilai orang yang memuji temannya
sama halnya dengan memotong lehernya.
عَنْ أَبِى
بَكْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً ذُكِرَ عِنْدَ r فَأَثْنَى
عَلَيْهِ رَجُلٌ خَيْرًا فَقَالَ النَّبِىُّ rالنَّبِىِّ وَيْحَكَ قَطَعْتَ عُنُقَ صَاحِبِكَ يَقُوْلُ مِرَارًا
إِنْ كَانَ اَحَدُكُمْ مَادِحًا لاَ مَحَالَةَ فَلْيَقُلْ
أَحْسِبُ كَذَا وَكَذَا إِنْ كَانَ يَرَى أَنَّهُ كَذَالِكَ وَحَسِيْبُهُ اللهُ وَلاَ يُزَكِّى عَلَى اللهِ أَحَدًا * رواه
البخارى
“Dari Abi Bakroh : sesungguhnya ada seseorang disebut-sebut di sisi Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, lantas seseorang yang lain memuji kepadanya, maka Nabi bersabda : kasihanilah dirimu, engkau telah memotong leher temanmu (beliau berkata begitu berulang-ulang), jika salah satu dari kalian tidak bisa tidak kecuali mesti memuji, maka katakanlah aku menyangka begini-begini walaupun dia melihat memang demikian dan penghitung sebenarnya adalah Alloh dan tidak boleh menganggap suci seseorang atas Alloh.”
9. الرِّيَاءُ : pamer
Sesungguhnya riya` (pamer) itu salah satu pintu dari beberapa pintu dimana
syetan masuk dari padanya ke dalam hati seseorang, maka dari itu wajib bagi
seorang muslim yang menginginkan mendapat surga dan selamat dari neraka untuk
menyaring hatinya jangan sampai ada niat yang berubah dari karena Alloh menjadi
karena selain Alloh (salah niat). Amalannya juga supaya diteliti terus jangan
sampai dicampuri dengan kerancuan riya`, kalau ada harus segera dibersihkan.
Riya` ialah berpalingnya hati dari karena Alloh menjadi karena selain Alloh
atau karena dunia atau karena ingin dipuji oleh manusia dll.
Maka dari itu riya’ termasuk syirik kecil. Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi
Wasallam bersabda :
إِنَّ أَخْوَفَ مَا
أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ قَالُوا وَمَا الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ
الرِّيَاءُ يَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا جَزَى النَّاسَ بِأَعْمَالِهِمْ إِذْ هَبُوْا إِلَى الَّذِيْنَ كُنْتُمْ
تُرَاءُوْنَ فِى الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُوْنَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً * رواه أحمد
“Sesungguhnya lebih mengkhawatirkannya barang yang aku khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil. Mereka berkata : apakah syirik kecil itu wahai rosululloh. Beliau menjawab : syirik kecil adalah riya`. Alloh Azza wa Jalla berfirman ketika Dia membalas manusia : pergilah kalian kepada orang-orang yang kalian pameri di dunia dan lihatlah apakah mereka bisa membalas amal kalian.”
Ketahuilah syetan mengajak kepadamu untuk meninggalkan suatu amalan Jika dia
tidak berhasil maka syetan mengajak untuk berbuat riya`. Kalau ini juga tidak
berhasil maka seseorang yang sudah mukhlis lillahi karena Alloh itu
dibayang-bayangi seolah-olah amalannya masih bercampur riya`, sehingga
seseorang itu putus asa dan tidak beramal, untuk itu berhati-hatilah terhadap
usaha syetan ini.
10. الْعُجْبُ : merasa pol sendiri.
Merasa pol sendiri itu bisa timbul karena dia orang yang sehat jarang sakit,
orang yang kuat jarang kalah dengan teman-temannya, orang yang cerdas, cerdik,
pandai menyelesaikan masalah yang sulit.
Merasa pol sendiri bisa juga timbul karena dia turunan bangsawan atau turunan
Hasan Husein, padahal Nabi bersabda :
يَا فَاطِمَةُ إِعْمَلِى فَإِنِّى لاَ أُغْنِى
عَنْكِ مِنَ اللهِ شَيْئًا * رواه البخارى و مسلم
"Wahai Fatimah beramallah (sendiri), karena aku tidak mencukupi kamu dari Alloh sedikitpun.”
Ada lagi orang yang ujub karena merasa banyak
anak, keluarga, famili, banyak harta. Padahal
Alloh berfirman :
يَوْمَ يَفِرُّ
الْمَرْءُ مِنْ أَخِيْهْ وَاُمِّهِ وَاَبِيْهِ وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيْهْ ِلكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ
شَأْنٌ يُغْنِيْهِ * سورة عبس ٣٤-٣٧
“Di hari seseorang lari dari saudaranya, ibunya, bapaknya, istrinya, anaknya. Bagi tiap-tiap seseorang dari mereka di hari itu ada sesuatu yang mencukupinya.”
يَايُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلىَ
اللهِ وَاللهُ هُوَ الْغَنِىُّ الْحَمِيْدُ * سوراة فاطر ١٥
“Wahai manusia, kalian adalah orang-orang yang membutuhkan kepada Alloh, dan Alloh itu Dzat yang mencukupi dan terpuji.”
Ada orang yang merasa pol sendiri kerena ibadahnya yang mempeng. Masruq berkata
:
كَفَى بِالْمَرْءِ عِلْمًا أَنْ يَحْشَ اللهَ
وَكَفَى بِالْمَرْءِ جَهْلاً أَنْ يَعْجُبَ بِعَمَلِهِ * رواه الدارمى
“ Cukup bagi seseorang sebagai orang pandai jika takut kepada Alloh dan cukup bagi seseorang sebagai orang bodoh jika dia merasa pol sendiri dengan amalnya.”
Berkata Umar : sesungguhnya termasuk sebaik-baik tobatmu bahwa kamu mengerti
dosamu dan termasuk sebaik-baik amalmu kamu menarik ujubmu dan termasuk
sebaik-baik syukurmu bahwa kamu mengerti kekuranganmu.
Berkata Bukhori, berkata Ibnu Abi Mulaikah : aku menjumpai 30 shohabat Nabi,
semuanya khawatir dalam dirinya ada nifaq (R. Bukhori).
Untuk itu kelebihan apa saja yang ada pada diri seseorang seperti kesehatan, kekuatan,
ilmu, kecerdasan, kecerdikan, keahlian dalam menyelesaikan masalah, nasab yang
luhur, harta benda, anak, orang tua, keluarga, kekayaan, kemampuan beribadah
yang pol, semuanya supaya disadari semat-mata sebagai peparing Alloh yang harus
selalu disyukuri bukan malah untuk membanggakan diri yang akhirnya bisa
menghabiskan amalnya sendiri.
11. الْجَزَعُ وَالْهَلَعُ : susah gelisah yang berkepanjangan.
Susah, gelisah, menyesali keadaan, selalu mengingat-ingat kepada musibah yang
menimpa dirinya,
meratapi kesusahan yang datang bertubi-tubi adalah merupakan salah satu tempat
masuknya syetan agar manusia menggerutu terhadap qodar yang ada kemudian
menjadi putus asa dan kufur akhirnya mati masuk neraka.
Maka dari itu adanya musibah, kesusahan-kesusahan, kegelisahan-kegelisahan,
supaya dihadapi dengan sabar, istirja’ dan yakin bahwa Alloh akan mengganti
yang lebih baik. Nabi bersabda :
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبُ مِنْهُ *
رواه البخارى
“Barang siapa yang Alloh menghendaki akan mendapatkan yang lebih baik maka Alloh memusibahi kepadanya.”
مَا يُصِيْبَ
الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حَزَنٍ وَلاَ أَذَى وَلاَ غَمٍ
حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ * رواه البخارى
“Tidak menimpa kepada seorang muslim dari kepayahan, sakit, susah, sedih dan sesuatu yang menyakiti sehingga duri yang mengenainya kecuali Alloh pasti melebur dosa-dosanya.”
12. إِتِّبَاعُ الْهَوَى : mengikuti hawa nafsu
Mengikuti hawa nafsu juga termasuk tempat masuknya syetan dalam menyesatkan
manusia.
Alloh berfirman :
وَلاَ تَتَّبِعِ الْهَوى فَيُضِلَّكَ عَنْ
سَبِيْلِ اللهِ ... الاية * سورة ص ٢٦
“Dan jangan kamu ikuti hawa nafsu maka ia akan menyesatkan dari jalan Alloh.”
وَرُوِىَ أَنَّ
إِبْلِيْسَ قَالَ : أَهْلَكْتُهُمْ بِالذُّنُوْبِ فَأَهْلَكُوْنِى بِاْلإِسْتِغْفَارِ فَلَمَّا
رَأَيْتُ ذلِكَ أَهْلَكْتُهُمْ بِاْلأَهْوَاءِ فَهُمْ يَحْسَبُوْنَ أَنَّهُمْ مُهْتَدُوْنَ فَلاَ يَسْتَغْفِرُوْنَ *
“Telah diriwayatkan sesungguhnya Iblis berkata : aku telah merusak mereka dengan dosa-dosa maka mereka merusak kepadaku dengan istighfar, maka ketika aku melihat yang demikian akupun merusak mereka dengan hawa nafsu maka mereka menyangka dapat petunjuk lantas mereka tidak istighfar.”
قَالَ : إِنَّمَا أَحْشَى عَلَيْكُمْ شَهَوَاتِ الْغَيِى فِىrرَسُوْلُ اللهِ بُطُوْنِكُمْ وَفُرُوْجِكُمْ وَمُضِلاَّتِ الْهَوَى *
رواه احمد
“Sesungguhnya aku khawatir kepada kalian terhadap keinginan-keinginan yang sesat dalam perut kalian dan farji kalian dan hawa nafsu yang menyesatkan.”
13. سُوْءُ الظَّنِ: sangka buruk
Suudhon juga merupakan tempat masuknya syetan ke dalam diri seseorang agar satu
dengan yang lain saling curiga mencurigai hingga timbul pertikaian,
perselisihan, perkelahian antar sesama muslim sehingga kerukunan dan kekompakan
sebagai ciri khas orang iman bisa rusak. Untuk itu kita jangan sampai berbuat
suudhon. Alloh berfirman :
إِجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا
مِنَ الظَّنِ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلاَ تَجَسَّسُوْا وَلاَ يغْتَبْ بَعْضُكُمْ
بَعْضًا ... الاية * سورة الحجرات ١٢
“Jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain dan jangan bergunjing sebagian dari kalian terhadap sebagiannya.”
14. إِحْتِقَارُ الْمُسْلِمِ : meremehkan sesama muslim.
Meremehkan sesama orang iman, menghina kepada sesama orang iman termasuk
jebakan-jebakan iblis yang dari padanya dia masuk merusak orang iman. Untuk itu
kita harus kembali pada sabda Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam :
بِحَسْبٍ امْرِءٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ
أَخَاهُ الْمُسْلِمَ * رواه مسلم
“Cukup bagi seseorang termasuk jahat bahwa dia meremehkan saudaranya yang islam.”
Alloh berfirman :
يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ
امَنُوْا لاَ يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسى أَنْ يَكُوْنُوْا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلاَ نِسَاءٌ مِنْ
نِسَاءٍ عَسى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ... الاية * سورة الحجرات ١١
“Wahai orang yang beriman, janganlah suatu kaum menghina kaum yang lain barang kali mereka malah lebih baik daripada yang menghin,a begitu pula wanita yang satu tidak boleh menghina yang lain barang kali mereka lebih baik dari pada yang menghina.”
15. إِحْتِقَارُ الذُّنُوْبِ : meremehkan dosa
Meremehkan dosa adalah salah satu tempat masuknya syetan ke dalam diri
seseorang. Syetan akan mengatakan ini kan cuma dosa kecil tidak apa-apa, ini
ringan saja, akhirnya seseorang melakukan dosa kecil itu dengan mudah, sehingga
menumpuk dan merusak sama sekali. Sabda Rosululloh :
إِيَّاكُمْ وَمُحْقَرَاتِ
الذُّنُوْبِ فَأِنَّمَا مِثْلُ مُحْقَرَاتِ الذُّنُوْبِ كَمِثْلِ قَوْمٍ نَزَلُوْا بَطْنَ وَادٍ فَجَاءَ
ذَابِعُوْدٍ وَذَابِعُوْدٍ
. حَتَّى حَمَلُوْا مَا اَنْضَجُوا بِهِ خُبْزَهُمْ وَإِنَّ مُحْقَرَاتِ الذُّنُوْبِ مَتَى يُؤْخَذُ بِهَا
صَاحِبُهَا تُهْلِكُهُ * رواه أحمد
“Jauhilah dosa-dosa kecil karena perumpamaan dosa kecil itu seperti kaum yang turun di dalam jurang maka datang ini dengan sepotong kayu dan ini dengan sepotong kayu sehingga mereka membawa kayu yang dengan kayu itu mereka bisa mematangkan roti mereka. Sesungguhnya dosa kecil, kapan pelakunya diambil dengan membawa dosa kecil tersebut, maka dosa kecil tersebut pasti merusaknya.”
16. أَلأَمْنُ مِنْ مَكْرِ اللهِ : merasa aman dari siksa Alloh
Ada orang yang selalu berbuat maksiat jika diingatkan dia menjawab Alloh
ghofururrohim لله غفور رحيم . Seolah-olah dengan ucapan itu dia telah terbebas
dari siksaan Alloh, dia tidak merasa menyesali atas perbuatannya bahkan dia
merasa bangga dengan pelanggaran-pelanggarannya. Inilah type orang yang merasa
aman dari siksa Alloh, dia itulah orang yang telah melakukan dosa besar. Syetan
selalu menghiasi amalnya dengan bermacam-macam hiasan sehingga orang tersebut
sampai mati merasa tidak akan menghadapi pengadilan yang berat. Untuk itu kita
supaya selalu ingat bahwa hidup kita di akhirat nanti itu membutuhkan perjuangan
yang sungguh-sungguh. Surga tidak bisa dibeli dengan harga murah. Nabi bersambada :
إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ غَالِيَةٌ أَلاَ إِنَّ
سِلْعَةَ اللهِ الْجَنَّةُ * رواه الترمذى
“Sesungguhnya dagangan Alloh itu mahal dan ketahuilah dagangan Alloh itu adalah
surga.”
17. الْقُنُوْطُ مِنْ رَحْمَةِ اللهِ : putus asa dari rohmat Alloh
Syetan masuk ke dalam diri manusia melalui putus asa dari rohmat Alloh.
Seseorang dibayang-bayangi oleh syetan, dosamu sudah amat banyak tidak mungkin
kamu bisa diampuni, lebih baik kamu lakukan apa saja di dunia toh nanti di
akhirat kamu pasti masuk neraka. Dengan rayuan iblis yang begitu akhirnya
banyak manusia yang putus asa dari bertaubat dan mati tetap masuk neraka,
padahal Alloh berfirman :
قُلْ يَاعِبَادِيَ
الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلى أَنْفُسِهِمْ لاَ تَقْنَطُوْا مِنْ رَحْمَةِ اللهِ اِنَّ اللهَ يَغْفِرُ
الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا اِنَّه هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ * سورة الزمر ٥٣
“Katakanlah Muhammad, wahai hamba-hambaku yang melanggar yang memberatkan atas dirinya, jangan berputus asa kalian dari rohmat Alloh, sesungguhnya Alloh mengampuni semua dosa-dosa, sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Inilah tempat masuknya syetan ke dalam diri manusia yang harus selalu kita
cermati dan kita waspadai agar kita tidak masuk ke dalam jebakan mereka,
menjadi manusia yang dikuasai oleh Iblis dan mati masuk neraka.
Kesimpulan
Memperhatikan semua penjelasan di atas dapat disimpulkan :
1. Iblis dengan semua pengikut-pengikutnya yang terdiri dari syetan, jin dan
syetan manusia sampai kapan pun akan berusaha agar supaya manusia tetap menjadi
orang-orang yang sesat, kafir, musyrik atau masih menjadi orang iman, tetapi
mu`min yang banyak melakukan dosa-dosa besar atau dosa-dosa kecil, yang
akhirnya masuk neraka.
2. Sasaran utama yang diserang oleh Iblis/syetan dalam menyesatkan manusia
adalah dirusak hatinya.
3. Dalam menyesatkan manusia Iblis/syetan tidak akan berkata secara langsung
kafirlah kamu, syiriklah kamu, tetapi digiringnya pelan-pelan supaya seseorang
itu akhirnya menjadi orang dholim, fasiq, munafik akhirnya menjadi musyrik atau
kafir yang setelah berhasil barulah Iblis merasa puas.
4. Ada 17 tempat masuknya syetan dalam menyesatkan manusia dimana 17 tempat itu
harus benar-benar diwaspadai dan dicermati. Jangan sampai kita kecolongan,
terperangkap dalam jaringannya atau terperosok dalam jebakannya.
5. Dengan adanya kisah-kisah bertemunya Iblis dengan pendeta Yahudi atau
kisah-kisah pertemuan Iblis dengan para Nabi dapat menambah wawasan kita
terhadap bagaimana usaha Iblis menyesatkan manusia, agar supaya kita tetap
berhati-hati dan waspada terhadap segala tipu dayanya.