“Gaplek Pringkilan wis tuwek kok pethakilan” maksud dari parikan di atas adalah untuk menyindir seseorang yang sudah berumur tetapi kelakuannya masih kurang pas dengan usianya.
Seharusnya kalau usia sudah tua, sisa umur ini diisi dengan menyibukkan diri untuk beribadah kapada Allah. Bukan malah menyibukkan dirinya dengan urusan urusan hasrat dunia.
Banyak manusia terpedaya dengan luangnya waktu atau kesempatan, padahal itu adalah anugerah dari Allah, banyak diantara mereka melewatkan kesempatan umur dengan sia-sia atau bahkan diisi dengan kemaksiatan, lahan lahan dan sesuatu yang tidak bermanfaat, sungguh benar apa yang telah disabdakan Rasulullah SAW :
“ Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu didalamnya (tidak memanfaatkannya dengan baik), yakni kesehatan dan kesempatan (umur) “. (HR. Al Bukhori, At Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas)
Kita berharap usia tua dengan perjalanan hidup yang semakin panjang membuat manusia semakin memiliki kematangan jiwa sehingga semakin mampu menyikapi kehidupan dunia yang sementara ini yang membuatnya tidak mudah terjebak oleh arus kehidupan dunia yang hijau dan manis ini.
Namun kenyataan menunjukkan bahwa usia tua ternyata tidak menjamin seseorang menjadi orang yang memiliki kematangan jiwa, bahkan tidak sedikit orang tua yang lupa kalau ia sudah tua sehingga masih saja melakukan pelanggaran, bahkan pelanggaran yang biasa dilakukan oleh anak muda.
Karena itu, Rasulullah saw mengingatkan kita semua tentang usia tua yang harus diwaspadai, beliau bersabda: “Hati orang tua itu mudah mencintai dua hal, yaitu: cinta dunia dan harta” (HR.Muslim dan Ibnu Majah).
Di dalam hadits lain, beliau bersabda: “Hati orang tua itu mudah mencintai dua hal, yaitu: panjang umur dan banyak harta” (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Hakim).
Pada dasarnya dunia ini boleh dicintai oleh siapapun, termasuk oleh orang tua. Siapa saja boleh menikmati kehidupan dunia ini seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, wanita, kendaraan dan sebagainya. Namun menikmatinya tidak boleh dengan menghalalkan segala cara dan tidak lupa terhadap kewajiban dalam ibadah kepada Allah.
Bila untuk menikmati dunia dengan menghalalkan segala cara dan dalam menikmatinyapun sampai melupakan kewajiban untuk beribadah kepada Allah, maka inilah yang disebut dengan cinta dunia.
Kenyataan menunjukkan bahwa tidak sedikit orang yang sudah berusia tua menjadi begitu cinta pada dunia, padahal saat muda mereka adalah orang-orang yang memiliki idealisme terhadap nilai-nilai kebenaran.
Walaupun usia tua secara fisik sudah lemah, ternyata orang tua itu senang sekali bila diberi umur panjang untuk bisa menikmati kehidupan ini lebih lama lagi. Pada dasarnya tidak masalah bila seseorang menghendaki umur yang panjang bila dipergunakan untuk melakukan kebaikan dan ini akan membuat seseorang memperoleh derajat yang tinggi disisi Allah.
Rasulullah saw bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya, baik amalnya dan seburuk-buruk manusia adalah yang panjang umurnya, buruk amalnya” (HR. Ahmad).
Yang harus diwaspadai adalah bila seseorang menghendaki umur yang panjang namun dipergunakan usianya itu untuk sesuatu yang tidak baik, karena hal ini akan membuatnya menjadi manusia yang terburuk dalam pandangan Allah swt dan Rasul-Nya.
Biasanya cobaan lain bagi Lansia adalah banyak harta. Banyak harta merupakan suatu keadaan yang menyenangkan, karena dengan banyaknya harta itu, banyak yang bisa dilakukan. Kalau kita tidak bisa mensyukuri atas nikmat Allah yang satu ini harta bukannya menjadikan tinggi derajat surganya karena banyak shodakoh, tapi justru bisa terjebak didalam kerugian.
Allah swt mengingatkan dalam firman-Nya: “Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi” (QS. Al Munafikun 9).
Ingatlah orang yang sukses bukanlah yang banyak hartanya, akan tetapi yang menginfakkan kebanyakan hartanya di jalan Allah. Orang yang sukses bukanlah yang tinggi pangkatnya di dunia, akan tetapi yang paling baik kualitas taqwanya di sisi Allah. Orang yang sukses bukanlah yang paling banyak ilmunya, akan tetapi yang paling takut kepada Allah. Orang yang sukses bukanlah yang paling berkuasa di dunia, akan tetapi yang paling taat dan tunduk kepada Allah semasa hidup di dunia. Sukses bukanlah ditentukan dan dinilai di dunia, akan tetapi ditentukan dan dinilai di akhirat nanti.
Semoga Allah paring manfaat dan barokah